Beberapa minggu yang lalu Hesly
Padatu (kord. Kerohanian) melakukan bincang-bincang singkat dengan salah satu
pengurus PMK di STIMIK Dipanegara. Perbincangan itu menghasilkan kesepakatana sebagai
berikut :
PMKO Fisip UH dengan PMK STIMIK
Dipanegara akan melakukan pertukaran pelayan. PMK STIMIK Dipanegara akan
melayani warga PMKO pada Kebaktian Jumat malam hari di sekret tercinta,
sedangkan PMKO Fisip UH akan melayani mereka di kampus STIMIK Dipanegara pada
siang harinya.
Akhirnya, hari yang dinantikan
tiba. Berhubung ibadah STIMIK dilakukan pada siang hari, so yang duluan melayani
pastinya dari PMKO Fisip UH. Ada rasa yang tak biasa mimin rasakan saat
menjajakkan kaki di kampus yang sangat berdekatan dengan Unhas. Keramahtamahan
orang – orang di dalamnya dan pengurus yang menyambut dengan senyuman
memberikan rasa hangat. Seakan mimin adalah kawan lama yang sudah lama tak
berjumpa.
Kekaguman mimin tidak hanya
sampai di situ, memasuki selasar koridor yang sempit ditemani suara masjid dari
seberang yang bergema, tidak menyurutkan langkah mahasiswa Kristen di PMK
Stimik untuk bersekutu. Ruangan yang berukuran 10m2 nampak penuh
dengan mahasiwa Kristen. Sekitar 30 – 40 orang mengisi ruangan tersebut. Jika
dibandingkan dengan PMKO kita, rasanya sedih melihat jumlah anak-anak Tuhan
yang rindu untuk bersekutu bersama.
![]() |
Khusyuk banget kan mereka berdoa. Patut dicontoh nih |
![]() |
Kapan yah ibadah di PMKO serame ini? |
Kebaktian Jumat yang diadakan rutin setiap
minggunya, hanya dihadiri oleh segelintir orang. Mencapai lima belas orang saja
sudah sangat membahagiakan.
Komitmen kita perlu dilihat lagi!
Apakah kita masih memiliki rasa malu? Saat kita sebagai tuan rumah yang
harusnya menyambut tamu, malah menjadi sosok yang harus telat menghadiri ibadah
di rumah sendiri. Bayangkan saat PMK Stimik datang ke sekret tercinta, hanya
tiga orang yang menyambut mereka. Dimana warga PMKO yang lain? Mereka hanya
akan memenuhi sekret hanya saat LPJ dan kegiatan lainnya tanpa ada kata
bersekutu.
Harus kita sadari, inilah wajah
persekutuan PMKO kita. Penuh dengan rintangan dan alasan yang membuat kita
lebih memilih hasrat duniawi. Apakah kita hanya akan melihat PMKO semakin
terpuruk, atau mulai membangun pondasi yang kokoh sehingga bangunan iman dan
persekutuan kita tidak akan mudah goyah? Adakah kerinduan dalam hati kita untuk
bersekutu denganNya, bersekutu dengan setiap orang yang percaya?
yeee semangat buat pengurus, kerjakan pe-ernya! pasti bisa kok.. :)
BalasHapusIni peer kita bersama...ajak teman2 yg lain kalo ibadah, biar banyak wajah2 baru...
HapusWhattt ??? Pe-er buat kita smua itu mbak victoria
BalasHapusTq mbak mimin ,,tulisanx baguusss !!!
BalasHapusMakasi ibu ketua..mungkin ibu mau kirim tulisan mngenai kendala yang dihadapi dalam PMKO
Hapuskayak saya tw ini mbak mimin,,,,hahaha
BalasHapusmungkin hesly bisa kirim tulisan mengenai renungan..kisah motivasi, atau gambaran umum tentang PMKO...
Hapus