Kekasih Tuhan

(Gairah Cinta Sederhana dari Seorang Pecinta yang Hidupnya Rumit)

Sumber : Google

“aku jatuh cinta,

pada pribadi yang menjelma jadi kata-kata berspasi rapat

hidup tak lagi rumit, asalkan taat

sayangnya tak sesederhana itu, taat itu sulit”

Aku ingin menumpahkan pikiran sederhana, menulisnya dengan kata-kata yang sederhana pula, ini akan terbaca begitu sederhana, tapi tentu ini tidak mudah merangkainya ada kerumitan untuk menjadikannya sederhana tanpa akrobatik kata-kata rumit, ya sederhana, tentang hadirnya cinta dengan tidak sengaja, bermula dari hal yang sederhana, karena Kekasihku itu begitu menyukai diriku yang sederhana, apa adanya.

     

Aku jatuh cinta padaNya, bukan cinta plaktonik seperti Gibran ke Marry, kedalaman cinta tulus tanpa mengenal wujud, bentuk, atau raga, sajak-sajak mendayu penuh partikel melankolis dalam bersurat adalah medianya, lalu perlahan keduanya sama sama memainkan dirinya “secret adminer” dan waktu sebatas menebak perangai sosok Marry, karya cinta abadi.  Mungkin saja saat aku berkisah, kasih ini akan terbaca begitu mirip, sekali lagi aku berucap, ini bukan cinta plaktonik, mekar di taman imaji.  

Aku mengenalNya, tahu wujudNya ! Aku paham sedari tadi kau ingin mengajukan pertanyaan sederhana padaku, “sejak kapan kau jatuh cinta padaNya?”
Aku jatuh cinta padaNya, sejak aku tau bahwa menjalani hidup itu rumit, dan selalu saja dalam kerumitan, aku hanya melipat kedua tangan, berkata dengan bahasa sederhana, pribadiNya hadir menyederhanakan kerumitan, menjelma jadi kata-kata berspasi rapat. ya sesederhana itu aku jatuh cintaNya, dengan mudah pula aku menjadi kekasihNya. Terdengar begitu sederhana kan? Tunggu! dibalik itu terselip partikel kata taat,  sesungguhnya kata taat itu sederhana, akan menjadi sulit saat kau berada di hal-hal yang mudah dan sederhana !

Tulisan dari Ka Hendry Bakri.

Salah satu tulisan favorit mimin nih...:)