Hai PMKOers....mimin senang deh, karena kemarin dapat kiriman email, yang isinya tulisan indah nan puitis. Mimin baca dan coba memasuki pikiran penulis, dan terenyuh dengan makna tersirat dari untaian kata - katanya. Penasaran kan, yuuk dibaca postingannya...
Aku menulis untuk sebaris kata yang
kurangkai membentuk kalimat-kalimat yang mengalir dari bahasa kalbu, disana ada
nelangsa yang jauh dari hingar bingar tangisan jiwa yang sebelumnya pernah
bermain dengan celoteh-celoteh kecil bebatuan dengan kikisan air dari puncak
hulu kehidupan. Aku telah terbangun dari malam panjang yang mengharap mimpi
dapat membasuh kalbu dengan tetesan air matanya, dan bibirnya membelai telinga
dengan bahasa-bahasa keagungan.
Dan aku mulai melangkah menuju sebuah
jendela kecil untuk menelanjangi senja yang menyuguhkan bening embun. Dia dari
kejauhan menari bersama biasan air dari bebatuan yang menyejukkan jiwanya
sembari berkata “Tuhan aku ingin berjalan, karena aku telah menemukan secarik
harapan dari jiwa yang malam dan senjanya hanya menatap mimpi dari jendela
kecil untuk meminta secuil kedamaian dari-Mu, karena itu izinkan aku untuk
berjalan”.
Tuhan.. dia telah berkata kepada-Mu, dan
aku berkata Kepada-Mu, “aku hanya ingin bermimpi tentang taman-taman Firdaus
yang dapat menenangkan jiwaku, didalamnya ditumbuhi bunga-bunga yang dari
kejauhan menampakkan wajahnya yang terbangun dari pesakitan, dan aku
menginginkan kepedihannya berlalu mengikuti jeritan tangis yang mengarah pada
lembah-lembah kemarau, dan gelak tawa kebahagiaan dapat memecah keheningannya”.
Celotehnya mengingatkanku tentang
bait-bait hidup yang telah dilaluinya, jalannya hanya menampakkan rona-rona
kepedihan, dan jalan-jalan kecil dengan kerikil tajam telah menembus kakinya
yang mungil. Tuhan.. aku telah banyak menyaksikan kepedihan di jalan-jalan dari
pagi hingga malam kembali menyapa, tentang sekumpulan anak kecil yang sedang
asyik bermain dengan debu-debu jalan dengan harapan sekeping koin dapat mengisi
perut kosong mereka, dan seorang kakek yang luluh lantah dan kurus mengayuh
sepeda untuk anak istri dan cucu dengan punggung terbakar mata kemarau,
kecintaanku telah kuberikan buat mereka, dan buat dia yang telah mengangkatku
dari gubangan lumpur kepedihan, dan menghangatkan jiwaku dari pelukan malam
yang membekukan rasa, ku ingin berdoa Kepada-Mu Tuhan Yang Maha Kasih dan Maha
Cinta buat dia menjadi insan yang mencintai cintanya dan menyayangi
penyayangnya serta mengasihi kekasihnya, karena aku bagian dari ketiganya.

Then
He said..
"My son.. Don't be worry. I'm not too deaf to hear
your prayers. I'm not too blind to see your deepest heart. I'm not too old to
forget about you. It just need time. I know when the time is right. Be still
and keep praying."
Profile
Singkat Penulis
Tempat dan Tanggal Lahir : Makassar, 21 September 1990
Jurusan :
Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Program Studi : Ilmu Politik
Angkatan :
2008
Makasi yah, buat kiriman tulisannya..Ditunggu kiriman-kiriman selanjutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)