Minggu, 06 April 2014

Wajah Persekutuan Kita

Beberapa minggu yang lalu Hesly Padatu (kord. Kerohanian) melakukan bincang-bincang singkat dengan salah satu pengurus PMK di STIMIK Dipanegara. Perbincangan itu menghasilkan kesepakatana sebagai berikut :

PMKO Fisip UH dengan PMK STIMIK Dipanegara akan melakukan pertukaran pelayan. PMK STIMIK Dipanegara akan melayani warga PMKO pada Kebaktian Jumat malam hari di sekret tercinta, sedangkan PMKO Fisip UH akan melayani mereka di kampus STIMIK Dipanegara pada siang harinya.

Akhirnya, hari yang dinantikan tiba. Berhubung ibadah STIMIK dilakukan pada siang hari, so yang duluan melayani pastinya dari PMKO Fisip UH. Ada rasa yang tak biasa mimin rasakan saat menjajakkan kaki di kampus yang sangat berdekatan dengan Unhas. Keramahtamahan orang – orang di dalamnya dan pengurus yang menyambut dengan senyuman memberikan rasa hangat. Seakan mimin adalah kawan lama yang sudah lama tak berjumpa.

Khusyuk banget kan mereka berdoa. Patut dicontoh nih
Kapan yah ibadah di PMKO serame ini?
Kekaguman mimin tidak hanya sampai di situ, memasuki selasar koridor yang sempit ditemani suara masjid dari seberang yang bergema, tidak menyurutkan langkah mahasiswa Kristen di PMK Stimik untuk bersekutu. Ruangan yang berukuran 10m2 nampak penuh dengan mahasiwa Kristen. Sekitar 30 – 40 orang mengisi ruangan tersebut. Jika dibandingkan dengan PMKO kita, rasanya sedih melihat jumlah anak-anak Tuhan yang rindu untuk bersekutu bersama.


Kebaktian Jumat yang diadakan rutin setiap minggunya, hanya dihadiri oleh segelintir orang. Mencapai lima belas orang saja sudah sangat membahagiakan.

Komitmen kita perlu dilihat lagi! Apakah kita masih memiliki rasa malu? Saat kita sebagai tuan rumah yang harusnya menyambut tamu, malah menjadi sosok yang harus telat menghadiri ibadah di rumah sendiri. Bayangkan saat PMK Stimik datang ke sekret tercinta, hanya tiga orang yang menyambut mereka. Dimana warga PMKO yang lain? Mereka hanya akan memenuhi sekret hanya saat LPJ dan kegiatan lainnya tanpa ada kata bersekutu.

Harus kita sadari, inilah wajah persekutuan PMKO kita. Penuh dengan rintangan dan alasan yang membuat kita lebih memilih hasrat duniawi. Apakah kita hanya akan melihat PMKO semakin terpuruk, atau mulai membangun pondasi yang kokoh sehingga bangunan iman dan persekutuan kita tidak akan mudah goyah? Adakah kerinduan dalam hati kita untuk bersekutu denganNya, bersekutu dengan setiap orang yang percaya?

Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap hati di PMKO, dan inilah yang akan menjadi pe-er pengurus untuk membangkitkan semangat persekutuan di PMKO.

Mimin juga tampilkan foto bareng sama pengurus PMK Stimik dan gambaran suasana, check this out




7 komentar:

  1. yeee semangat buat pengurus, kerjakan pe-ernya! pasti bisa kok.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini peer kita bersama...ajak teman2 yg lain kalo ibadah, biar banyak wajah2 baru...

      Hapus
  2. Whattt ??? Pe-er buat kita smua itu mbak victoria

    BalasHapus
  3. Tq mbak mimin ,,tulisanx baguusss !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasi ibu ketua..mungkin ibu mau kirim tulisan mngenai kendala yang dihadapi dalam PMKO

      Hapus
  4. kayak saya tw ini mbak mimin,,,,hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin hesly bisa kirim tulisan mengenai renungan..kisah motivasi, atau gambaran umum tentang PMKO...

      Hapus

ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)