Senin, 07 April 2014

Bisa Apa dengan Uang Receh?

Ni uang receh hasil tabungan ka Oktavianus Paembonan
Uang receh merupakan bahasa lain dari uang logam. Sekarang ini orang sudah mulai tidak menggangap uang receh sebagai sesuatu nilai tukar yang dapat digunakan lagi. Bagaimana tidak? Uang receh yang bentuknya bulat dari logam, menjadikannya sebagai alat tukar yang merepotkan. Selain berat dibawa kemana-mana, recehan juga memiliki nilai nominal yang kecil sehingga akan sulit untuk membeli barang, yang sekarang ini melonjak tinggi.

Walaupun demikian semangat orang-orang difoto ini tidak pernah kendor. Mereka tetap menghitung logam demi logam yang ada, mengelompokkannya sesuai nilai nominalnya dan menjadikan receh itu menjadi sesuatu yang bernilai tukar dan layak.
  
Kalo sudah dihitung begini pusing kan mau diapain. Tapi jangan khawatir, karena beberapa tempat di Makassar sudah menawarkan jasa penukaran uang receh. Salah satu tempat yang sering mimin datangi saat hendak menukar uang receh adalah TOP MODE. Hayo, siapa yang ngak tau TOP MODE?? Hampir semua tahu tempat ini, berhubung harga yang ditawarkan cukup murah bila dibandingkan toserba lainnya.

Tempat penukarannya sendiri berada di lantai 2, belakang kasir. Tempat petugas jual minyak-minyakan. Buat yang punya kumpulan uang receh dan pengen ditukarin silahkan aja dating ke tempat ini. Ato mau mimin temani? Ayuk, mimin siap menemani…

Hampir lupa nih, berhubung judulnya “Bisa apa dengan uang receh” maka mimin akan paparkan. Dengan uang receh kita bisa makan besar. Ngak percaya? Ni Buktinya..

ngeceng dulu ah
lagi bersihin bahan utama

 Berikut adalah foto-foto yang diambil setelah menukarkan uang receh. Digambar terlihat para pria lagi bersihin bahan utama dalam pembuatan sup kacang merah campur daging khas toraja. *hehehe ngak usah disebutin yh, pasti udah pada ngerti kan maksud mimin apa.


Tim Penghitung
Oya, melalui tulisan ini mimin juga berharap kita mulai bisa menysihkan sedikit uang kita untuk ditabung. Hitung-hitung bisa jadi bantuan dana saat kantong sudah mulai menipis atau uang kiriman dari orang tua telat.

Berterima kasih juga  buat sponsor utama ka Oktavianus Paembonan, yang menjadi sponsor utama. Teman - teman yang juga rela mampir menyempatkan waktunya, yaitu Victor Pasoloran, Victoria Sampe Padang, Apriantho Duapadang, Risky Muriani Londong, Yory Pagewang dan Acci.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada tim penghitung recehan yang tidak sempat hadir karena satu dan lain hal, yaitu Reni Paelongan dan Larasati Lallo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)