Jumat, 04 April 2014

JAN HUS : Pahlawan Kebenaran

Jan Hus

Sejarah gereja penuh sama perpecahan. Suka ngak suka, mau ngak mau, memang itu faktanya. Perpecahan paling terkenal itu, perpecahan gereje Protestan sama gereja Katolik di jamannya Marthin Luther.
Tapi Marthin Luther ngak akan jadi Marthin Luther kalo bukan karena Jan Hus. Mereka berdua memang tidak pernah ketemu. Gimana mau ketemu kalo lahirnya aja beda seabad. Tapi gara – gara Marthin Luther baca bukunya Jan Hus, Luther bisa bikin gerakan reformasinya yang terkenal dan mengubah sejarah gereja sampai sekarang.
Jan Hus lahir di Husinec, Bohemia, pertengahan abad ke 14 (tanggalnya ngak tahu). Bohemia waktu itu adalah wilayah yang luas dan akaya dengan budaya, (sekarang masuk daerah Republik Ceko, Eropa Timur). Jan Hus sudah terlibat dengan dunia teologi waktu masih muda. Bayangkan di umur 20-an dia sudah menjadi frater Katolik di Praha.
Bukan sekedar frater tapi dia juga terkenal sebagai filsuf. Pemikirannya tentang gereja jaman itu termasuk berani dan menantang. Misalnya saja dia berani bilang kalau gereja Katolik jaman itu sudah ngak mencerminkan kepemimpinan dan organisasi yang Alkitabiah lagi, jadi perlu direformasi. Pemimpin gereja dan seluruh pengurus gereja juga harus bertobat, jangan korup dan berantem aja.
Emang waktu jamannya Jan Hus gereja Katolik Roma lagi kacau-kacaunya. Bayangin aja, masa waktu itu bisa sampai ada tiga Paus sekaligus yang memerintah, satu di Roma, satu di Avignon (Prancis), satu lag di Pisa. Tiga-tiganya saling bermusuhan dan tidak mengakui kekuasaan yang lain. Makanya Jan Hus memilih membuat aliran baru yang benar-benar lepas dari Katolik. Tapi sebenarnya Jan Hus juga kena pengaruh John Wycliffe. Wycliffe ini yang nerjemahin Alkitab dari bahasa aslinya ke bahasa Inggris. Nah Jan Hus pun melakukan hal yang sama di Bohemia.
“DOSA – DOSA JAN HUS”
Gereja Katolik Roma waktu itu, menganggap Jan Hus sebagai pembangkang. Ada beberapa ‘dosa’ Jan Hus yang dianggap tidak bisa dimaafkan lagi, seperti :
  • Dia menentang penerbitan surat pengampuna dosa yang dikeluarkan oleh Paus
  • Dia menentang hak yang dipunyai gereja buat berperang
  • Dia membakar surat-surat Paus untuk dirinya di depan public

Gara-gara ‘dosa-dosan’-nya ini Jan Hus dianggap murtad sama Gereja KAtolik Roma pada saat itu.
JADI MARTIR
Gara – gara Jan Hus, Bohemia jadi terancam. Karena bisa-bisa Paus nyuruh satu Eropa untuk nyerang mereka. Jadi supaya tidak terjadi pertumpahan darah, diadakan pertemuan di Konztanz. Jan Hus juga diundang, malah keselamatannya dijamin sama Sigismund, raja Luxemburg.
Tapi karena Jan Hus dianggap orang murtad, da nada aturan kalau janji pada orang murtad tidak perlu ditepati, akhirnya Jan Hus ditangkap beberapa minggu setelah dia nyampe di Konztanz. Menurut gossip, dia ditangkap karena berusaha kabur.
Raja Sigismund marah besar, tapi dia juga ngak bisa apa-apa, karena kekuasaan gereja ada di atas dia. Jan Hus dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah, disiksa, diadili tanpa dikasih pembelaan.
Akhirnya pengadilan memutuskan Jan Hus dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Sebelum dibakar dia dikasih kesempatan untuk minta maaf sama Gereja Katolik, tapi dia tolak. “Saya akan mati dengan bahagia karena saya telah menyebarkan ajaran yang benar di mata Tuhan,” begitu katanya sebelum meninggal.
NUBUATAN JAN HUS
“Seratus tahun dari sekarang Tuhan akan memimpin seseorang untuk mengadakan reformasi yang tidak bisa dicegah lagi.” Itu adalah salah satu kata Jan Hus sebelum meninggal. Nubuatan ini benar-benar tergenapi 102 tahun kemudian waktu Marthin Luther menancapkan 95 tesisnya di seluruh pintu biara di Wittenberg, dan mengubah segalanya sampai sekarang.

Gara-gara kenekatan Jan Hus lahirlah gereja Moravia, salh satu kelompok Kristen Protestan karismatik pertama di dunia, dan kelompok yang paling aktif mengirimkan misionaris sepanjang sejarah. Di Ceko, hari kematiannya dirayakan sebagai libur nasional (6 Juli), dan Jan Hus dianggap sebagai martir, santo sekaligus pahlawan nasional bagi Republik Ceko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)