Udah ngak sabar nungguin kelanjutan ceritanya Ka Fredy yang kemarin yah?
Sama, mimin juga...
nih lanjutan ceritanya,......
Nah, berbicara tentang kuliah, berorganisasi
dan ber-PMKO, akan selalu banyak pertanyaan dan asumsi yang muncul atas hal ini.
Pertanyaan yang mungkin akan muncul adalah “Bisakah
ketiga hal tersebut berjalan beriringan, dalam artian kuliah lancar, organisasi
lancar dan juga kegiatan ber-PMKO lancar ?” Jawaban yang akan muncul pun pastinya akan beragam pula, tergantung
orangnya. Ada yang akan menjawab bisa, tidak bisa, dan mungkin. Jika bisa,
caranya bagaimana ? Sedangkan asumsi yang dominan muncul terkait ketiga hal ini
adalah “Berorganisasi dan ber-PMKO akan
menghambat kuliah, nilai kita akan jelek sehingga menjadi Mapala alias Mahasiswa
Paling Lama bahkan bisa-bisa kita akan kena DO”.
Bagaimana jawaban saya terhadap pertanyaan dan
asumsi tersebut ? Berdasarkan pengalaman pribadi, jawaban saya sendiri adalah
ketiga hal ini bisa berjalan beriringan (seimbang) meskipun tidak jarang dalam
prosesnya saya menemui kesulitan khususnya soal membagi waktu. Sementara
terkait asumsi tersebut dengan tegas saya mengatakan bahwa asumsi itu salah
total. Buktinya adalah saya aktif di PMKO, aktif di gereja (paduan suara dan
PPGT kelompok), aktif di komunitas paduan suara fakultas, dan di himpunan -meskipun
porsi keaktifan di himpunan tidak sebanyak di PMKO, gereja dan PS fakultas-
namun saya bisa selesai tepat pada waktunya dengan hasil yang di luar dugaan
saya. Proses penelitian dan penyusunan skripsi sulit tetapi Tuhan memudahkan
semuanya itu bagi saya.
Kunci saya menjalani semua itu
adalah keluar dari zona nyaman (comfort zone) kemudian me-manage waktu saya sebaik mungkin dengan menggunakan skala prioritas (mendahulukan yang mendesak). Saya sadar bahwa saya datang di Makassar dengan tujuan utama untuk kuliah jadi tugas pokok (paling prioritas) saya adalah belajar. Namun, saya juga sadar bahwa saya seorang mahasiswa Kristen yang dituntut untuk menjadi seorang mahasiswa yang tidak hanya sebatas status tetapi ada prakteknya. Hal ini bukanlah hal yang gampang, apalagi ketika sudah terpilih menjadi pengurus, tentunya membutuhkan komitmen yang tinggi dan tanggung jawab yang besar; bagaimana mengatur waktu, tenaga dan pikiran sehingga semua itu bisa berjalan dengan baik. Dengan semangat dan pertolongan Roh Kudus, semuanya itu bisa saya lalui dengan baik.
adalah keluar dari zona nyaman (comfort zone) kemudian me-manage waktu saya sebaik mungkin dengan menggunakan skala prioritas (mendahulukan yang mendesak). Saya sadar bahwa saya datang di Makassar dengan tujuan utama untuk kuliah jadi tugas pokok (paling prioritas) saya adalah belajar. Namun, saya juga sadar bahwa saya seorang mahasiswa Kristen yang dituntut untuk menjadi seorang mahasiswa yang tidak hanya sebatas status tetapi ada prakteknya. Hal ini bukanlah hal yang gampang, apalagi ketika sudah terpilih menjadi pengurus, tentunya membutuhkan komitmen yang tinggi dan tanggung jawab yang besar; bagaimana mengatur waktu, tenaga dan pikiran sehingga semua itu bisa berjalan dengan baik. Dengan semangat dan pertolongan Roh Kudus, semuanya itu bisa saya lalui dengan baik.
Keterlibatan
aktif di PMKO tidak pernah menghambat kuliah saya. Saya tidak pernah absen atau
bolos dengan alasan organisasi apalagi PMKO. Malah dengan keterlibatan itu, saya
dengan mudah mengatur waktu; jam segini kuliah, jam segitu untuk PMKO, hari ini
untuk komunitas dan hari itu untuk persiapan pelayanan di gereja. Namun,
bagaimanapun juga diperhadapkan pada suatu kondisi yang dilematis itu pasti
ada. Benturan antar masing-masing kegiatan perkuliahan khususnya tugas,
persekutuan dan komunitas (organisasi lain) pasti akan terjadi. Di sinilah
skala prioritas itu saya gunakan.
Misalnya ada tugas kuliah sementara
di PMKO ada persiapan pencarian dana (latihan). Cara saya menyiasati hal ini
adalah melihat tingkat urgensi antar keduanya, dalam artian mana yang menjelang
deadline itu yang saya dahulukan.
Semisal tugas deadline besok, sementara
latihan dan pencarian dana masih akan ada di hari-hari mendatang. Secara otomatis
saya memilih menyelesaikan tugas kuliah dulu. Latihan dan pencarian dana kan
tidak mungkin cuma sekali dilaksanakan. Atau misalnya rapat kegiatan himpunan
bersamaan waktunya dengan rapat PMKO, lihat hierarki posisi kita di
kepengurusan/kepanitiaan tersebut, dimana posisi kita lebih tinggi dan tidak
bisa diwakili maka ke sanalah kita mengikuti rapat tetapi jangan lupa
komunikasikan hal ini sebaik mungkin dengan teman-teman se-divisi atau teman sesama
pengurus/panitia lainnya yang kita tinggalkan untuk menghindari ‘missed communication’. Inilah pengalaman saya bagaimana membagi waktu
agar terjadi keseimbangan (balance) di
antara perkuliahan, organisasi, pelayanan di PMKO dan gereja semasa tercatat
sebagai mahasiswa.
Bagi yang belum terlibat dalam pelayanan PMKO,
dengan sangat saya menyarankan ayo gabung, jangan mau menjadi
mahasiwa kupu-kupu (kampus pulang, kampus pulang) dan mahasiswa 3K (Kampus,
Kamar, Kampung). Adik-adik akan rugi besar jika tidak terlibat dalam
PMKO dan organisasi kampus atau komunitas positif lainnya karena di tempat
inilah ‘soft skill’ adik-adik akan
terasah dengan sendirinya. Tidak perlu mengikuti banyak organisasi/komunitas
kalau memang itu berat, tetapi usahakan aktiflah salah satu di antaranya
khususnya PMKO. Ingat, setelah lulus nanti dan melamar pekerjaan apapun dan
dimanapun, inti pertanyaan para interviewer
adalah ‘Apa pengalaman organisasi
Saudara ?’. So, jangan jadikan
keterlambatanmu bergabung di dalamnya sebagai tembok penghalang untuk melayani
Tuhan dan mengembangkan potensi dirimu lebih lagi. Jika bukan kita; siapa lagi,
jika bukan sekarang; kapan lagi. Selamat Paskah buat semua. God Bless.
Nah, sekarang udah tahu kan tips dan trik Ka Fredy, dalam menjalani segala aktivitasnya. Walaupun dia sibuk dan aktif di berbagai bidang, dia masih bisa nyempatin waktunya buat ber-PMKO dan bisa nyelesain kuliahnya tepat waktu. Pokoknya mimin salut deh sama ka Fredy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)