Rabu, 16 April 2014

Aku Rindu.....

Tiga minggu telah berlalu sejak Laporan Pertanggung Jawaban pengurus. Sudah tiga minggu  juga banyak program kerja pengurus yang belum terbenahi. Kritik, saran dan rekomendasi dari warga, terasa seperti angin lalu, yang dibiarkan terbang dan menghilang tanpa jejak. *lebay mi seng ini mimin

Tapi seperti itulah gambaran kenyataan yang ada. Sudah dua minggu ibadah Kebaktian Jumat dan Jam Doa yang tiap hari Rabu diadakan tidak terjadwal lagi. Apakah yang menjadi kendala? Jenuhkah pengurus dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan ibadah, hingga mengabaikannya. Dua minggu yang terasa panjang tanpa adanya persekutuan dengan teman-teman PMKO. 

Mimin rindu menggengam tangan teman-teman saat kita berdoa bersama-sama. Mendoakan pergumulan kita, sukacita, sahabat dan keluarga. Rindu sharing bersama, melalui firman Tuhan dan pengalaman teman-teman PMKO. Rindu bertepuk tangan dan memuji namaNya bersama.


Berdasarkan evaluasi LPJ pengurus, komunikasi menjadi kendala terbesar dalam menjalankan program kerja. Tapi sebenarnya Komitmenlah yang kurang dalam hati pengurus. Banyak yang menomorduakan komitmennya pada PMKO. Perasaan merasa cukuplah yang membuat banyak tugas dan tanggung jawab terbengkalai.

“Saya cukup menghubungi pelayan, maka tugas saya selesai.”

“Saya cukup menyebar sms maka tugas saya selesai.”

“Saya cukup mengingatkan mereka untuk membayar iuran, maka tugas saya selesai”

“Saya cukup membuat struktur pengurus maka semuanya selesai”

“Yang penting anggota saya menjalankan tugasnya, maka tugas saya beres.”

Pernahkah kita berpikir, bahwa bukan kata ‘tugas saya selesai’ yang ingin didengar. Tapi bagaimana pengurus sama-sama bahu membahu untuk menyelesaikan tugas bersama. Memajukan PMKO Fisip Unhas. Tiap divisi duduk bersama, mencari solusi terhadap pergumulan yang dihadapi dan menjadikan PMKO lebih baik. Tapi kesibukan masing-masing individu membuat hal itu mustahil dilakukan. Satu persatu pengurus mulai tercerai berai dengan tetekbenge duniawi. Komitmen di awal kepengurusan, mulai terkikis oleh deburan-deburan kesibukan.

Masih adakah secercah harapan?

Apakah komitmen itu masih mencuat dalam relung hati yang dalam?

Mampukah pengurus menjalani detik-detik akhir kepengurusan dengan amanah?

Menjalani sisa kepengurusan sekuat tenaga hingga tetes darah penghabisan?


Kita lihat saja


8 komentar:

  1. Semangat buat pengurus dalam mengurus persekutuan kita tercinta :)
    uyeeee \o/

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi juga...mohon dukungan dan bantuannya

      Hapus
  2. masih ada kesempatan untuk teman2 pengurus u/ berbenah. saya pribadi berharap kalian bisa menuntaskan proker yang masih ada.dan maslah yang kalian hadapi ini adalah masalah klasik. tapi solusi dari teman2 yang tdk aktaktif dan cenderung monoton.masa jaman sudah berubah, solusinya itu - itu saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...mimin yakin dalam Tuhan tidak ada yang mustahil..karena semuanya untuk kemulian dan kebesaranNya

      Hapus
  3. Bukan seperti i2 ketika tdk ad ibdah dan jam doa i2 krn beberapa pertimbangan matang yg sdh dipikirkan terlebih dahulu,,,u/ ketidak satuan pengurus akhir2 ini kita perlu mengevaluasi diri sendiri...
    Sperti yg mimin katakan, tdk ckup ketika pengurus hanya menjalankan tgasnya lalu semua slesai, sy pun setuju. Tp.....
    (sudahlah tdk smua dpt d jabarkan melalui kata2)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu rupanya. .ketiadaan ibadah rupanya menjadi suatu pertimbangan...tapi kalo mimin boleh saran, mungkin di infokan alasan pertimbangannya, sehingga teman-teman yg lain bisa mengerti...(via sosmed mungkin)

      iya mungkin terlalu bnyak kata-kata yg ingin terucap tapi sulit untuk dikatakan..semoga saja PMKO bisa jadi lebih baik...

      Hapus
  4. Permasalahan dan berbagai kelemahan akan selalu ada di persekutuan kita ini, dari generasi ke generasi bahkan ternyata hingga saat ini. Saya tertarik dengan tulisan mimin yang kira-kira begini : "...tidak cukup ketika pengurus hanya menjalankan tugasnya lalu selesai".
    Saya bisa ambil suatu kesimpulan bahwa pada kenyataannya pengurus sudah bekerja walau hanya sebatas divisi/seksi dan program kerja masing. Salahkah? Tidak juga, tapi perlu ada satu catatan bahwa kita ini adalah suatu organisasi yang bergerak dalam bidang PELAYANAN dimana kita tidak pernah berhitung tenaga dan pamrih.
    Saya teringat sewaktu masih aktif kuliah dan di beri tanggungjawab sebagai KETUA PMKO FISIP UNHAS. Tugas itu sangat berat buat saya dengan segala tantangan yang kurang lebih sama seperti yang MIMIN sampaikan di blog ini. Tapi semua menjadi terasa sangat ringan dengan kerjasama team yang sangat kokoh walaupun orang-orang yang terlibat masih sebatas 4 L (Loe Lagi.. Loe Lagi). Hal itu benar-benar sangat saya syukuri. Kebayangkan bagaimana jadinya jikalau yang 4 L tadi tidak ada??? Hancur dunia.
    Ditengah-tengah perjalanan kepengurusan, mulai kelihatan satu-persatu teman-teman terutama adik-adik mahasiswa baru pada waktu itu mulai merapat ke sekretariat. Saya merenung apa yang menjadi faktor penarik bagi mereka ini sehingga ikut bergabung? Ini jawaban dari hasil renungan saya :
    1. Jadikan skretariat menjadi rumah sementara atau rumah singgah bagi setiap anggota.
    2. Menyediakan fasilitas seadanya yang bisa menarik perhatian anggota lainnya antar lain : disamping sekretariat ada lapangan takraw dan bulutangkis, kompor masak bagi teman-teman yang pengen sekedar masak indomie dan buat kopi panas, papan catur, gitar Yamaha G-2000 (apakah masih ada atau tidak) dan lain sebagainya.
    Hal-hal sederhana inilah yang menimbulkan rasa memiliki setiap anggota terhadap persekutuan kita ini. Tetaplah semangat teman-teman pengurus sekarang. Jalin komunikasi dengan senior-senior. Jangan pernah ragu untuk melakukan itu karena kita tidak pernah menenkankan senioritas di persekutuan kita ini. Saya pernah dapat SMS dari panitia JKP kalo gak salah. Kira-kira begini bunyi SMSnya :" Kami Panitia JKP mengadakan Bazar berupa benda rohani. Kalo kakak-kakak senior tertarik, silahkan hubungi nomor 081xxxxxxxx". Saya langsung ngakak guling-guling membaca SMS itu. Siapa yang butuh dana? kenapa gak langsung telp? Hadeh... saya hanya terperangah.
    Suatu saat akan saya share kisah-kisah lucu, menggelikan dan juga beberapa romantisme masa lalu kepengurusan saya yang akan saya kemas semenarik mungkin.
    Salam Sejahtera
    Anggiat Tomos Sianturi

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, terima kasih ka,,mimin senang ada yg bisa share tentang pengalam kepengurusannya...

      kalo faktor yang mendukung, mimin rasa sudah cukup baik, misalnya saja kompor masak dan gitar (sekarng udah yamaha C-315, kalo yamaha G-2000 masih ada walaupun tidak sebagus dulu)...sudah ada kanopi juga, yang bisa melindungi dari terik matahari kalo teman-teman ingin duduk bersantai di luar halaman..

      kalo soal komunikasi, makasi sarannya ka..semoga PMKO bisa lebih baik lagi

      oh, ya ka..mungkin ka Anggiat juga bisa membagi romantisme kepengurusan pas jamannya di blog ini..

      kirimin aja tulisannya di pmko.fisip.uh@gmail.com...:D

      Hapus

ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)