Sore, teman - teman, sudah beberapa hari terakhir Makassar diguyur hujan. Namun itu semua tidak menyurutkan semangat masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak suaranya, agar bisa memilih pemimpin yang kiranya amanah dalam menjalani tugasnya nanti.
Hujan pun juga tidak menyurutkan semangat salah seorang teman mimin untuk membagikan kisahnya. Beberapa kali mimin ajak untuk kirimin cerita untuk diposting di blog, tapi ditolak. Alasannya sih karena dia ngak bisa nulis. Tapi karena mimin seperti ombak yang terus mengikis batu karang, akhirnya dia mau juga nulis. Tulisannya bagus lagi, berkesan dan ada hikmah yang bisa diambil dari pengalamannya. Mau tahu siapa teman mimin yang satu ini?Ayuk kita baca ceritanya di bawah ini
Pembaca yang budiman,
pernah tidak terpikir oleh kita bahwa hidup kita ini sudah diskenariokan
sedemikian rupa sama Tuhan? istilahnya "moment pas".
Maksudnya apa???
hmm, gini pernah tidak
kita mengalami hal-hal yang momentnya
semuanya tepat. Misalnya, hari ini kita ada final (ujian) di kampus terus semalam
kita nggak belajar sama sekali karena sesuatu dan lain hal (tapi lain2nya bukan
yang “lain2”...hehe, *maksudnya????). Begitu paniknya kita berharap sama Tuhan
biar ujiannya nggak jadi dilaksanain hari ini. Nah begitu nyampe di kampus
ketua kelas umumin kalo ujian hari ini diundur sampai minggu depan. Kalau sudah
begini puji Tuhan banget deh,...
Atau pernah tidak
teman-teman mengalami ”kanker” berat (kantor kerrring, man)? Kalau kasus ini
sih paling sering datang di akhir2 bulan kali ya, atau ditanggal muda, saking
mudanya kagak ada duit sama sekali... padahal isi kulkas sudah pada habis,
perlengkapan mandi (sabun dkk) tinggal sedikit. Cuman cukup dipake untuk sekali
mandi. Dan isi dompet pun tinggal gambar om pattimura aja yang nongol.
sementara jadwal kuliah kita juga lagi padat2nya...(kasiaannn)
Disaat-saat lagi terjepit
seperti ini, siapa sih yang tidak pusing tujuh putaran? Eh, tujuh keliling
maksudnya!!!
Walhasil sebagai anak yang
budiman, kita berdoa deh "Tuhan
semoga hari ini HUJAN UANG!!!"
Walaupun minta sesuatu
yang ngawur, Tuhan tetap jaga hidup kita. Karena Tuhan kan baik! Setuju
pemirsa??? Lagi kere-kerenya gitu,
tiba-tiba om sama tante datang berkunjung.
Waktu mereka mau pada
pulang malah dapat salam tempel uang merah. Wahh, bisa hidup lagi deh
seminggu...begitulah kira-kira momen waktu lagi “kankerrr”.
Nah sekarang saya mau
cerita nih pengalaman atau sebut saja sebagai episode "momen
waktu sendiri"
Jadi, kemarin sore saya lagi
jenguk sodara yang lagi dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas
minggu lalu. Sebagai sepupu yang baik, saya turut prihatin dong sama kondisinya,
jadi ceritanya saya jengukin dia...*hihii
Nah pas jam 7 malam, jam
besuk kan sudah selesai, jadi sudah seharusnya saya pulang. Tapi saya nambahin
waktu besuk 30 menit lagi, sehingga saya keluar dari RS tepat pukul 19.30 WITA.
Sempat ditegur juga sih sama petugas yang jaga, karena telat keluar. Tapi
anggap aja angin. Anjing menggonggong, kafilah berlalu.
Setelah keluar dari RS
saya langsung jalan keluar, *Ya iyalah
masak masuk lagi! Ketika saya tiba di depan
gerbang pintu 2 saya melihat ada begitu banyak manusia yang berjejer menungu
angkutan umum arah tujuan terminal, berbeda dengan hari biasanya, kali ini
lebih banyak. Kemungkinan 3 kali lipat
dari biasanya. *Lah, kok bisa??
Yang menyebabkan banyaknya calon penumpang yang menunggu angkot malam itu, karena besok adalah hari Rabu. *Emang ada apa dengan hari Rabu? Sebenarnya tidak ada yang spesial dengan hari Rabunya, tapi karena keesokan harinya itu tanggal 9 April 2014 bertepatan dengan diselenggarakannya pesta demokrasi (pemilihan umum red) di seluruh Indonesia tercinta. Jadi sebagai warga negara yang baik mereka berbondong-bondong untuk kembali ke daerah masing-masing untuk memberikan hak suara mereka bagi yang belum terdaftar sebagai pemilih tetap daerah kota Makassar. Apalagi banyak para caleg yang mengakomodasi kepulangan mereka (bus gratis). nah bertambahnya jumlah penumpang menandakan saya punya banyak saingan. Berarti saya harus menunggu lama untuk dapat angkot.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya sebuah angkutan umum berhenti tepat di depan saya, sebelum menaiki angkot tersebut saya pun bertanya pada pak sopir untuk memastikan arah tujuannya (maklum orang teliti), "Sudiang pak??" sang sopir menjawab "Oh, tidak dek. Cuma sampai terminal saja! naik maki, nanti kita sambung lagi di daya." mendengar jawaban pak sopir saya langsung kecewa dan mengurungkan niat untuk menaiki angkotan tersebut. Saya pun kembali menunggu...
Beberapa saat kemudian,
seorang tukang ojek datang bertanya "Mau
ke mana dek?" saya cuma terdiam, si tukang ojek mengulangi
pertanyaannya "Mau ki ke mana
dek?" Karena merasa pertanyaan
tersebut sepertinya ditujukan pada saya, saya pun menjawab "Mau pulang Pak, ke Sudiang." si bapak berkata lagi "Aih jangan maki pulang dulu macet sekali
dari lampu merah sampe na di mandai. Kepanasan di mobil ji ki nanti itu."
Mendengar pernyataan bapak
tersebut, saya langsung tidak bersemangat untuk pulang mengingat kemacetan yang
tejadi di sepanjang jalan yang akan saya lalui nantinya. Saya pun melirik jam
di tangan saya yang menunjukan pukul 19.45 wita. diperkirakan kemacetan yang
terjadi di sekitaran daya berlangsung sampai pukul 9 nanti atau lebih, masih
ada waktu satu jam untuk menunggu. Melihat waktu yang belum terlalu malam saya
pun berencana untuk keliling sejenak, sekedar killing time istilahnya
Syahrini,..hehee.
Tapi karena hanya seorang
diri, saya jadi bingung mau ke mana. Mulai berpikir,... berpikir,....putar
otak. Ahaa, akhir saya memutuskan
untuk ke kosan teman saya yang ada di sekitaran PK 4 tak jauh dari tempat saya
menunggu saat itu. Jarak yang ditempuh cuma memakan waktu 2 menit naik angkot,
dan 10 menit jalan kaki memasuki lorong....Loh, kayaknya bukan dekat namanya
ini. Habis tapi mau ke mana lagi???
Sebelum ke sana, saya
menghubungi teman saya memastikan dia ada tempat atau tidak. sembari menunggu balasan sms dari teman saya, saya hanya memperhatikan kendaraan yang lalu lalang
karena hanya itu pemandangan yang tersedia.
Tiba-tiba seperti ada yang
memanggil-mangil nama saya.
Renza! Renza! we Renza!!!! (*nama samaran)
Saya berusaha mencari
sumber suara tersebut dan benar saja, seorang gadis mengahampiri saya yang tak
lain adalah teman saya waktu SMA dulu. Saking senangnya bertemu teman lama
pinggiran jalan pun menjadi tempat yang nyaman untuk saling berbagi cerita.
Saling bercerita tentang kesibukan yang kami geluti saat ini, bercerita tentang
kenangan2 kami di SMA, dan menggosipkan orang pun tidak lewat dari pembicaraan
kami malam itu. Kenangan saya dimasa lalu tumbuh kembali dan betapa bahagianya
saya mengingat2 semua hal yang pernah kami lalui. tidak terasa waktu pun
berlalu begitu cepat dan saya melihat jam sudah menunjukkan stengah sepuluh
malam. orang-orang di sekitar saya pun juga tidak seramai dengan sebelumnya. Itu
artinya saya harus pulang ke rumah atau bermalam di jalan. Sepanjang perjalanan
pulang saya masih diliputi rasa bahagia karena bisa bertemu dengan teman lama. di
saat saya sedang sendiri menunggu tiba-tiba saja dia datang menemani.

Dari sini saya mulai
berpikir bahwa mungkin ini jalan-jalannya Tuhan. Di saat saya memutuskan untuk
berkeliling mencari tempat untuk menunggu kemacetan berakhir, Tuhan
menghadirkan teman seorang teman. Ini lebih bermanfaat dibandingkan saya
berkeliling seorang diri tanpa tujuan yang jelas.
Dari pengalaman kecil ini
saya berpikir bahwa “disaat kita merasa
sendiri sebenarnya kita tidak sepenuhnya sendiri karena Tuhan selalu bersama2
dengan kita. Disaat kita membutuhkan teman Dia akan memberi tepat pada
waktunya. Cara Tuhan itu cukup sederhana namun sangat mengesankan jika kita
hayati dengan benar.”
Tuhan memnag dahsyat dan ajaib. Rencana selalu indah pada waktunya. Dia selalu menghadirkan segala rencananya pada kita dalam waktu yang tepat. Amin
Terima kasih karena sudah mau berbagi pengalaman dan inspirasinya
BalasHapuswah ternyata mimin pandai juga ya meluluhkan hati orang lain. sekali2 mimin ajarin dong tips meluluhkan hati seseorang,..hehehee
BalasHapushehehe...ora et labora..sambil berdoa juga berusaha supaya Tuhan juga turut andil dalam kerjaan kita
HapusHemm kyaknya saya tau si sumber inspirasinya ini.. :D
BalasHapushayo tebak siapa?
Hapuscwek, angk.2011 inisialnya R?? :D
Hapusbisa jdi..bisa jadi...:D
Hapus