Buku ini bukan hanya untuk anak muda. Buku ini jauh lebih sederhana. Buku ini tentang kehendak Allah-kehendak
Allah bagi remaja-remaja yang bingung, para orang tua yang kelelahan, para
kakek nenek yang sudah pension, dan ya, generasi abad ini yang suka bermain
susun-acak…atau apapun kita menyebutnya.
Anda akan menemukan dalam buku ini beberapa hal mengenai kehendak Allah yang sangat khas-bagaimana membuat keputusan yang bijaksana, bagaimana memilih pekerjaan, dengan siapa kita akan menikah, dll. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah tujuan sebenarnya dari buku ini. Tujuan sebenarnya buku ini untuk membantu kita mendengar suara Allah untuk membantu kita mendengar suara Allah untuk memberitahu agar dapat keluar dari jalan panjang tak berujung dan pada akhirnya membuat sebuah keputusan, mendapatkan suatu pekerjaan, dan mungkin, menikah.
Jika Allah memiliki rancangan yang
indah dalam hidup kita, sebagaimana yang dikatakan dalam salah satu traktat
penginjilan, mengapa Dia tidak mengatakan apa rencanaNya itu?
Ada
begitu banyak keputusan yang harus
dibuat dan tidak satu pun jawaban terlihat jelas. Misalnya apa yang
harus saya lakukan pada liburan kali ini? Karir seperti apa yang saya inginkan?
Apakah saya ingin berkarir? Apakah saya harus menikah? Dengan siapa saya akan
menikah? Apakah saya ingin memiliki anak? Berapa banyak anak? Apakah saya mau
berolah raga atau ikut paduan suara di gereja? Haruskah saya melanjutkan ke
pascasarjana?
Ya,
Allah memiliki rencana yang spesifik bagi kehidupan kita, tetapi itu bukanlah
satu-satunya yang Dia harapkan untuk kita temukan sebelum kita membuat sebuah
keputusan. Intinya, memercayai kehendak Allah berdasarkan ketetapanNya itu
baik. Mengikuti kehendak Allah
berdasarkan keinginanNya adalah ketaatan.
Hanya menanti-nantikan kehendak Allah berdasarkan tuntunanNya adalah
suatu kekacauan. Allah bukanlah bola 8 ajaib yang kita goncangkan dan intip
setiap kali kita harus membuat keputusan.
Dia adalah Allah yang baik yang memberi kita otak, menunjukkan jalan
ketaatan pada kita, dan mengundang kita untuk mengambil resiko bagi Dia.
Beberapa alasan mengapa manusia
berusaha mengetahui kehendak Allah yang spesifik dalam kehidupannya yaitu :
- Manusia ingin menyenangkanNya, itu hal yang baik. Tetapi kita harus benar-benar berhenti menyengsarakan diri sendiri dengan melebih-lebihkan secara rohani setiap keputusan yang harus kita buat.
- Karena kita secara alamiah cukup penakut, terlalu berhati-hati.
- Kita sedang mencari kepuasan yang sempurna dalam hidup kita. Banyak dari kita pernah mendapat kepuasan dengan sangat baik sehingga kita mulai mencari surga di bumi. Kita kehilangan sikap sebagai seorang peziarah.
Suatu
ketika saya bertanya pada seorang kakek yang telah berusia puluhan tahun,
apakah kakek pernah memikirkan kehendak Allah dalam hidupnya. Sang kakek menjawab, “rasanya tidak pernah,
kehendak Allah tidak pernah dipertanyakan pada saya atau pernah saya pikirkan. Saya selalu merasa bahwa keselamatan saya
tergantung pada iman dan hal-hal yang saya percayai.” Lewat percakapan singkat diatas saya
menyadari bahwa kehendak Allah yang melampaui usaha untuk menaati kehendak
moralNya adalah konsep yang tidak dia kenal.
“kita hanya perlu….melakukan
sesuatu”
Ada
terlalu banyak beban pilihan dalam setiap keputusan kehidupan kita. Kita cukup yakin bahwa sebagian besar
diantara kita akan menjadi lebih terpuaskan jika kita tidak terlalu banyak
tergoda akan kepuasan.
Dengan
begitu banyak pilihan, tidak heran jika kita selalu berpikir mengenai rumput
tetangga yang lebih hijau. Kita selalu
mempertimbangkan apakah mungkin akan lebih baik atau akan lebih menyenangkan
mengenai sesuatu atau seseorang yang baru dsb.
Sebagai akibatnya, setiap pilihan
terasa lebih buruk daripada tidak memilih sama sekali.
Jadi,
kurangilah berbagai usaha untuk mempertimbangkan segala sesuatu, membuat sebuah
perbedaan bagi Allah dengan segera, dan intinya jangan merohanikan ketidakmampuan kita dalam membuat keputusan untuk
mencari kehendak Allah.
Jalan
Allah bukanlah bola Kristal ramalan.
Jalan Allah adalah hikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)