Rabu, 07 Mei 2014

Kunci untuk Tetap Tenang dalam Menghadapi Kesesakan





Eitsss, sebelum baca positngan ini ayo buka Alkitab nya di MATIUS 26:  36-46....Sudah dibaca?? Kalo udah dibaca silahkan lanjut baca postingan ini ..

Ayat diatas sudah sering kita baca bahkan mungkin diantara teman-teman ada yang sudah menjadikan salah satu ayat bahkan secara keseluruhan sebagai suatu ayat hafalan contohnya ayat 41 “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan : roh memang penurut,tetapi daging lemah”. Setiap orang mempunyai pergumulan dan masalah yang berbeda-beda, entah dalam keluarga, keuangan, kuliah, pekerjaan  dan masih banyak lainnya dan masalah-masalah tersebut membuat kita tertekan, terasa sesak dalam hati,kehilangan pengharapan dan bahkan sampai menguras air mata.

Nah sekarang kita lihat teladan yang Tuhan Yesus lakukan ketika Dia menghadapi masa-masa yang sangat berat sebelum Dia hendak ditangkap dan pada akhirnya disalibkan. Tuhan Yesus hadir di dunia ini 100% manusia jadi otomatis Tuhan Yesus juga mengalami  yang namanya lapar, haus, sedih, gentar sama seperti yang kita rasakan. Tuhan Yesus sudah sangat  mengetahui bahwa Dia harus mati di kayu salib karena memang itulah visi yang harus Dia kerjakan sampai selesai. Kira-kira apabila anda dan saya sudah ditetapkan untuk disiksa contoh seperti Tuhan Yesus disalibkan apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan menangis? lari? marah? Saya tidak tahu persis apa yang akan terjadi.

Tapi
kembali kepada Firman Tuhan, dikatakan disana ayat 36-39 Tuhan Yesus merasa sedih dan gentar, apakah hanya sampai disitu saja? Tidak. Justru dimasa-masa yang berat  Tuhan Yesus menambah porsi doaNya. Ya Dia berdoa sampai 3 kali saudara-saudara. Kenapa? Karena Dia tahu yang dapat membuat Dia kuat untuk menyelesaikan setiap visi yang BapaNya berikan hanyalah DOA. Tuhan Yesus membuat diriNya untuk bisa connect dengan sumber kekuatan itu sendiri. Sering kita mendengar pernyataan bahwa “doa adalah nafas orang percaya” tapi apakah anda dan saya sudah benar-benar bernafaskan akan doa itu sendiri? Tanpa kita bernafas kita akan mati itu berarti bagi orang percaya tanpa kita berdoa kita akan mati secara rohani meskipun tubuh jasmani kita masih hidup dan beraktifitas sebagimana mestinya tetapi sesungghnya kita sudah mati secara rohani.


Coba anda dan saya kembali merenungkan teladan yang Tuhan Yesus berikan.Tuhan Yesus menyelesaikan visiNya sampai akhir,sampai selesai itu semua demi kita yang tidak berharga ini dibuatNya berharga tidak terkecuali latar belakang masing-masing orang seperti apa. Bagaimana apabila Tuhan Yesus menyerah ditengah jalan dan berhenti memikul salib atau bahkan sampai menghukum orang-orang yang sudah menghakimi Dia (ingat Tuhan Yesus punya kuasa untuk menghardik mereka) tetapi Dia memilih untuk menyelesaikan sampai di bukit golgota. ketika memikul salib, Tuhan Yesus beberapa kali  jatuh karena beban yang IA pikul.secara penilaian manusia itu sangat mustahil untuk bangkit kembali,bagaimana tidak ? Tuhan Yesus sudah dicambuk, disiksa, diludahi, diolok-olok bahkan di kitab Yesaya 52 : 14  dikatakan “begitu buruk rupanya,bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi” Sudah seperti itu keadaanNya malah disuruh pikul salib lagi. Tetapi kekuatan DOA lah yang memampukan Tuhan Yesus untuk bangkit dan terus berjalan menyelesaikan visiNya.

Itu berarti Tuhan Yesus mau mengajarkan kepada kita semua apapun masalah dan pergumulan yang kita alami,keadaan seburuk apapun atau bahkan sampai kita terpuruk dan sepertinya tidak bisa lagi untuk bangkit dan menang tetaplah BERJUANG untuk BANGKIT !!!! Ingat dan klaim Firman Tuhan kita keluar menjadi seorang yang lebih dari pemenang.Apakah kita sudah mengalami hal yang sama seperti Tuhan Yesus disiksa, disalibkan,mati dan tidak bangkit-bangkit? (Kalau Tuhan Yesus bangkit yah) hehehehehe atau tidak kita belajar dari Rasul Paulus, ada ayatnya mengatakan apakah yang dapat memisahkan aku dari kasih kristus? Ketelanjangan kah, kelaparan kah dsb… apakah kita sudah mengalami hal serupa di era sekarang ini ? (klu kelaparan pasti anak kos sering alami bedanya belum separah yang Rasul Paulus alami hahahahahaha) Dalam menghadapi situasi, keadaan yang berat, cara kita untuk menghadapi keadaan tersebut itulah yang membuat kita berbeda dengan orang lain. Apakah kita mau mengambil keputusan untuk berdoa, berpuasa atau anak muda zaman sekarang paling sering pasang  di fb, twitter dan media sosial lainnya status  yang galau-galau supaya orang tahu kalau kita sedang merana hahahaha itu adalah pilihan !!!

Apapun yang kita alami kembai ke Firman Tuhan. Perkatakan Firman Tuhan dalam menghadapi setiap  keadaan yang diijinkan terjadi dalam hidup kita. Dan jangan kita mencoba untuk membanding-bandingkan apa yang kita alami dengan yang orang lain alami seperti berkata “kenapa dia santai-santai saja tidak seperti saya banyak pergumulan bla,bla,bla,bla”. Ingatlah saudara-saudara setiap kita dengan pelajarannya masing-masing,setiap  kita  dengan prosesnya yang berbeda-beda, karena kita memiliki panggilan yang berbeda-beda pula.Memang tidak mudah untuk menjadi orang yang kuat dalam menghadapi tekanan,masalah yang berat tetapi anda dan saya harus belajar untuk menguatkan dan meneguhkan hati kita masing-masing kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup menolong dan melepaskan semua beban kita, Tuhan Yesus sanggup membuat kita lebih dari pemenang. Hanya pertanyaanya sekarang apakah anda dan saya mau membangun hubungan dengan sumber kekuatan itu sendiri seperti yang Tuhan Yesus lakukan di taman Getsemani? Mari kita renungkan bersama-sama.

God bless You 

“Setia dalam keadaan baik-baik saja itu biasa tetapi setia dalam keadaan yang sukar dan berat itu luar biasa”


Penulis
Deby Susan Kamawo - Anropologi 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo, jangan hanya jadi silent reader..Bersuaralah dengan memberikan komentar-komentar yang membangun..:)